Kepala Desa Kumbang, Moh. Taufik, bersama Sekretaris BPD Desa Kumbang mengikuti kegiatan Penguatan Kapasitas Pemerintah Desa dalam Penyelesaian Sengketa melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Bale Mediasi yang diselenggarakan di Hotel Jayakarta Senggigi, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dan resmi dibuka pada Rabu, 17 Desember 2025.

Bimtek Bale Mediasi ini diikuti oleh seluruh stakeholder pemerintah terkait dari berbagai kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas aparatur pemerintah desa dalam menyelesaikan sengketa dan konflik sosial secara damai, adil, dan berkelanjutan dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal melalui mekanisme Bale Mediasi.

Dalam pelaksanaannya, para peserta dibekali pemahaman konseptual serta keterampilan praktis mengenai teknik mediasi, komunikasi efektif, dan penanganan konflik di tingkat desa. Selain itu, peserta juga dilibatkan secara langsung dalam penyusunan draf Peraturan Desa (Perdes) tentang pembentukan dan pengelolaan Bale Mediasi sebagai wadah resmi penyelesaian masalah di desa.

Kepala Desa Kumbang, Moh. Taufik, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek Bale Mediasi ini sangat penting dan strategis bagi pemerintah desa. Menurutnya, pemerintah desa kerap menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai persoalan dan konflik yang terjadi di tengah masyarakat.

“Melalui Bimtek ini, kami mendapatkan pemahaman dan keterampilan yang lebih mendalam dalam menangani persoalan masyarakat secara bijak dan berkeadilan. Kami berharap ilmu serta pengalaman yang diperoleh dapat diterapkan di Desa Kumbang untuk menjaga ketertiban, keharmonisan, dan keadilan sosial,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa keberadaan Bale Mediasi di tingkat desa diharapkan dapat menjadi solusi penyelesaian masalah yang efektif, cepat, dan bermartabat tanpa harus selalu menempuh jalur hukum formal. Dengan demikian, potensi konflik sosial dapat diminimalisir sejak dini.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berharap Bale Mediasi dapat dioptimalkan di setiap desa sebagai sarana penyelesaian sengketa yang humanis dan berlandaskan musyawarah, sehingga tercipta kehidupan masyarakat desa yang rukun, aman, dan harmonis.