Sebuah rumah di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak setelah diguncang gempa bumi magnitudo (M) 5,8 yang terjadi pada sore tadi. Gempa tersebut terjadi di Bali dan getarannya dirasakan hingga NTB dan Banyuwangi, Jawa Timur.
“Dari laporan sementara, baru satu rumah yang rusak dampak gempa tadi sore,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan Ma’ruf, seperti dilansir Antara, Senin (22/8/2022).
Rumah yang rusak itu berlokasi di BTN Mandalika, Desa Batunyale, Kecamatan Praya Tengah, Lombok. Rumah itu mengalami kerusakan pada plafon dan dinding atas kamar tidur dan kios. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Untuk bantuan kepada korban pasti akan diberikan setelah anggota selesai melakukan pendataan terhadap kerusakan yang ditimbulkan tersebut. Belum ada korban jiwa dampak gempa itu,” katanya.
Di tempat terpisah, korban HM Hamdiana mengatakan, pada saat gempa bumi terjadi pukul 16.30 Wita, dirinya sedang menonton televisi sendirian karena istrinya sedang pergi ke Mataram. Dia mengatakan saat itu dia merasa ada goyangan sehingga ia ke luar rumah.
“Setelah keluar, baru gempa keras sekali. Sehingga dinding bagian atas rusak dan plafon rumah ikut ambruk. Untuk sementara kita akan mengungsi,” katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat NTB tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya pasca-gempa bumi magnitudo 5,8 yang mengguncang daerah setempat.
“Gempa bumi tektonik M 5,8 di selatan Bali, Tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, dalam keterangan tertulis.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,6. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,36 derajat LS dan 115,56 derajat BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 km arah selatan Nusapenida, Klungkung, Bali, pada kedalaman 134 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” katanya.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Badung, Denpasar, Klungkung, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, dengan skala intensitas IV MMI. Selain itu, di daerah Buleleng, Tabanan, Karangasem, Gianyar, Lombok Utara, Lombok Timur, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dengan skala intensitas III MMI.
“Hingga pukul 17.00 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” katanya.
Sumber : https://news.detik.com/