kumbang.desa.id Pada tahun 2025, pemerintah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan delapan kebijakan ekonomi strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8 persen pada tahun 2029. Di antara delapan kebijakan tersebut, terdapat empat bidang di mana peran desa sangat krusial, yaitu: peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan desa wisata, dorongan untuk desa digital, dan pengembangan lumbung pangan. Kebijakan-kebijakan ini tidak hanya menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berfokus pada pemerataan pembangunan agar desa menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Artikel ini akan mengulas bagaimana desa dapat mengambil peran aktif dalam empat kebijakan tersebut dan dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Meningkatkan Produktivitas Pertanian
Pertanian merupakan tulang punggung ekonomi di banyak daerah, terutama di wilayah pedesaan. Meningkatkan produktivitas pertanian merupakan salah satu kebijakan prioritas dalam agenda ekonomi pemerintah. Desa memiliki potensi besar dalam sektor ini karena lahan pertanian yang luas dan tenaga kerja yang cukup. Langkah-langkah peningkatan produktivitas pertanian di desa dapat dilakukan melalui beberapa strategi:
- Adopsi Teknologi Modern: Penggunaan teknologi tepat guna seperti alat pertanian mekanis, irigasi otomatis, dan sistem informasi pertanian dapat membantu petani meningkatkan hasil panen. Pemerintah dapat menyediakan pelatihan dan akses ke teknologi baru sehingga para petani di desa dapat mengoptimalkan lahan pertanian mereka.
- Penguatan Kelembagaan Pertanian: Pembentukan koperasi atau kelompok tani yang solid dapat memfasilitasi pembelian bibit unggul, pupuk, dan alat pertanian secara kolektif. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya produksi, tetapi juga meningkatkan daya tawar petani di pasar.
- Diversifikasi Tanaman: Untuk mengurangi risiko kegagalan panen akibat serangan hama atau perubahan iklim, petani perlu didorong untuk melakukan diversifikasi tanaman. Diversifikasi tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang pasar baru bagi produk pertanian.
- Kemitraan dengan Sektor Swasta: Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga riset pertanian dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru yang relevan dengan kondisi lokal. Program ini dapat mencakup pengembangan varietas tanaman tahan cuaca ekstrem atau penyuluhan mengenai teknik pertanian organik.
Mengembangkan Desa Wisata
Desa wisata merupakan potensi ekonomi yang belum banyak digali di banyak wilayah. Keunikan budaya, kearifan lokal, dan keindahan alam yang dimiliki oleh desa-desa di Indonesia menjadi aset berharga yang dapat dijadikan destinasi wisata. Pengembangan desa wisata dapat membawa berbagai manfaat, seperti peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja baru. Beberapa langkah strategis dalam mengembangkan desa wisata antara lain:
- Peningkatan Infrastruktur: Desa bersama Pemerintah daerah perlu berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, penerangan, dan fasilitas sanitasi agar desa wisata dapat diakses dengan mudah oleh wisatawan.
- Penguatan Identitas Lokal: Desa wisata harus mampu menonjolkan kekhasan budaya dan tradisi lokal, misalnya melalui festival, kerajinan tangan, dan kuliner khas. Pendampingan dari dinas pariwisata setempat dapat membantu masyarakat dalam mempromosikan identitas unik desa mereka.
- Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat: Masyarakat desa perlu diberikan pelatihan dalam bidang hospitality, manajemen usaha pariwisata, dan pemasaran digital. Hal ini penting agar penduduk desa dapat mengelola potensi wisata secara profesional dan berkelanjutan.
- Kolaborasi Antar Desa: Kerjasama antara beberapa desa yang memiliki potensi wisata serupa dapat menciptakan paket wisata terpadu. Kolaborasi ini akan meningkatkan daya tarik wilayah secara keseluruhan dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.
Mendorong Desa Digital
Transformasi digital telah mengubah wajah perekonomian global, dan desa pun tidak terkecuali untuk beradaptasi dengan era digital. Mendorong desa digital merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan antara desa dan kota. Konsep desa digital melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan akses informasi, layanan publik, dan pemasaran produk lokal. Beberapa inisiatif yang dapat dilakukan antara lain:
- Penyediaan Infrastruktur Teknologi: Pengadaan jaringan internet cepat dan stabil di daerah pedesaan adalah langkah awal yang krusial. Dengan infrastruktur digital yang memadai, desa dapat mengakses berbagai platform e-commerce dan pendidikan online.
- Pelatihan Literasi Digital: Pemberdayaan masyarakat desa melalui pelatihan penggunaan teknologi dan media digital akan membuka peluang baru, baik dalam hal pemasaran produk lokal maupun penciptaan lapangan kerja di sektor digital.
- Pengembangan Aplikasi Lokal: Pemerintah dan pelaku usaha lokal dapat bekerja sama mengembangkan aplikasi yang mendukung manajemen usaha pertanian, pemasaran produk desa, dan layanan pemerintahan. Aplikasi ini dapat memudahkan koordinasi antar warga dan mempercepat distribusi informasi.
- Dukungan Kebijakan Lokal: Kebijakan yang mendukung inovasi dan kewirausahaan digital di tingkat desa harus dicanangkan untuk mendorong lahirnya startup dan usaha mikro yang berbasis teknologi.
Pengembangan Lumbung Pangan
Ketahanan pangan menjadi isu strategis yang tak terpisahkan dari upaya pembangunan ekonomi nasional. Pengembangan lumbung pangan di desa merupakan salah satu langkah untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan. Dengan adanya lumbung pangan, desa dapat menyimpan hasil pertanian dalam jumlah besar, mengurangi kerugian pasca panen, dan mengantisipasi krisis pangan. Strategi pengembangan lumbung pangan meliputi:
- Pembangunan Fasilitas Penyimpanan Modern: Investasi dalam infrastruktur penyimpanan seperti cold storage dan gudang berpendingin akan membantu menjaga kualitas produk pertanian dan mengurangi pemborosan hasil panen.
- Sistem Manajemen Rantai Pasokan: Integrasi antara petani, pengepul, dan distributor harus dioptimalkan melalui sistem manajemen rantai pasokan yang efisien. Teknologi informasi dapat digunakan untuk memantau stok dan distribusi pangan secara real time.
- Pelatihan Pengelolaan Pangan: Masyarakat desa perlu dilatih dalam teknik penyimpanan dan pengelolaan pangan yang baik. Dengan pengetahuan ini, pengelolaan lumbung pangan akan lebih efektif dan produktif.
- Sinergi dengan Kebijakan Pemerintah: Pengembangan lumbung pangan harus sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendukung ketahanan pangan nasional. Dukungan pendanaan dan insentif bagi desa yang berhasil mengimplementasikan sistem lumbung pangan akan mempercepat pencapaian target nasional.
Desa Harus Mampu Mengambil Peran
Empat kebijakan ekonomi yang telah diuraikan---peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan desa wisata, dorongan untuk desa digital, dan pengembangan lumbung pangan---memberikan peluang emas bagi desa untuk bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing. Dengan dukungan pemerintah, peningkatan infrastruktur, pelatihan keterampilan, serta kemitraan antara sektor publik dan swasta, desa dapat mengoptimalkan potensi lokalnya. Langkah strategis ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, tetapi juga memastikan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan di era modern.
Sumber Berita dan Foto : https://www.kompasiana.com/suryokocosuryoputro1324/67b32658c925c41ed94ac212/membaca-peran-strategis-desa-dalam-8-kebijakan-ekonomi-prabowo-2025-atkompasianadesa
Kreator: Suryokoco Suryoputro